Waktu pasti berlangsungnya malam ini tak di ketahui tetapi bagi sebagian hadis, malam ini jatuh di 10 malam paling akhir di bln Ramadan, tepatnya di satu diantara malam ganjil yaitu malam ke 21, 23, 25, 27 maupun ke-29. Jadi ada sebahagian ulama yang berasumsi ia berlaku di malam genap contohnya malam 24 Ramadan. Walaupun bagaimanapun, pada hikmah malam ini dirahsiakan supaya umat Islam rajin beribadat di selama malam terutama di sepuluh malam yang paling akhir. Sebahagian Muslim umumnya berupaya tak melupakan malam ini dgn melindungi diri supaya berjaga di malam-malam paling akhir Ramadan sembari melaksanakan ibadah selama malam.
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Disebutkan juga oleh Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah bahwa Lailatul Qadar memiliki beberapa tanda-tanda yang mengiringinya dan tanda-tanda yang datang kemudian.
Tanda-tanda yang mengiringi Lailatul Qadar:
- Kuatnya cahaya dan sinar pada malam itu, tanda ini ketika hadir tidak dirasakan kecuali oleh orang yang berada di daratan dan jauh dari cahaya.
- Thama'ninah (tenang), maksudnya ketenangan hati dan lapangnya dada seorang mukmin. Dia mendapatkan ketenanangan dan ketentraman serta lega dada pada malam itu lebih banyak dari yang didapatkannya pada malam-malam selainnya.
- Angin bertiup tenang, maksudnya tidak bertiup kencang dan gemuruh, bahkan udara pada malam itu terasa sejuk.
- Terkadang manusia bisa bermimpi melihat Allah pada malam itu sebagaimana yang dialami sebagian sahabat radliyallah 'anhum.
- Orang yang shalat mendapatkan kenikmatan yang lebih dalam shalatnya dibandingkan malam-malam selainnya.
Tanda-tanda yang mengikutinya:
Matahari akan terbit pada pagi harinya tidak membuat silau, sinarnya bersih tidak seperti hari-hari biasa. Hal itu ditunjukkan oleh hadits Ubai bin Ka'b radliyallah 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan kepada kami: "Matahari terbit pada hari itu tidak membuat silau." (HR. Muslim)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
No comments:
Post a Comment